Harga Batu Bara Anjlok Lagi, Masa Suram Diramal Sudah Berakhir

CNN.com – Jakarta.
Harga batu bara kembali melemah di pasar global. Pada perdagangan Senin (20/10/2025), harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle ditutup di level US$106,75 per ton, turun sekitar 1,1 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Penurunan ini terjadi akibat melimpahnya pasokan produksi dunia serta melemahnya permintaan dari negara-negara pembeli utama seperti Tiongkok dan India.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan langkah penyesuaian terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) guna menjaga keseimbangan pasar batu bara nasional.

“Kita akan mengubah pola pengendalian produksi agar tidak terjadi kelebihan pasokan. Dengan begitu, harga bisa lebih stabil,” ujar Bahlil.

Sinyal Pemulihan Mulai Terlihat

Meski harga masih tertekan, sejumlah analis menilai masa suram industri batu bara mulai berakhir. Kondisi pasar yang dinilai sudah mencapai titik terendah, dan peluang rebound bisa muncul jika permintaan global mulai membaik.

Pengamat energi Ridwan Sutanto menilai harga saat ini sudah mencerminkan pelemahan maksimal.

“Begitu ada penyesuaian produksi dan peningkatan permintaan, harga berpotensi pulih lebih cepat,” katanya.

Tetap Waspada Terhadap Risiko

Meski ada optimisme, tantangan ke depan masih besar. Transisi energi bersih, kebijakan impor negara tujuan, serta kebijakan ekonomi global masih berpotensi menekan industri batu bara.

Penutup

Harga batu bara kini berada di kisaran US$106 per ton. Meski tekanan harga masih terasa, langkah pemerintah dalam mengendalikan produksi dan mengatur kebijakan ekspor diyakini mampu membawa industri batu bara keluar dari masa suramnya.

Related posts
Tutup
Tutup